Senin, 07 November 2011

Mr. Chocochips

bermula dari sebuah pesannya di hapeQ, kami saling berkenalan satu sama lain. Makin hari kami semakin dekat, hanya melalui sms dan telfonan. kami bertukar alamat facebook. Kubuka semua foto wajahnya. Aku penasaran. Manis. itu yang pendapatku setelah melihatnya. Dan yang membuatku tertawa kecil adalah dia mempunyai tanda lahir dekat hidungnya. Itulah sebabnya Aku memanggil dirinya Chocochips karena tanda lahir itu sangat mirip dengan sebuah chocochips, bagiku. Aku yang selama ini telah terbiasa dengan kesendirian, merasa terhibur dengan kehadirannya. Dia mengisi kekosongan hatiku yang telah lama aku biarkan tertutup. Aku menyukainya, mungkin. Aku juga tidak tahu.  Suatu hari, tepatnya 1 November, dia memintaku untuk menemuinya. Dan hari itulah pertama kalinya kami bertatap muka langsung. Di hari itu pula dia mengutarakan perasaannya padaku. Aku ragu. Kesan pertama melihat wajahnya secara langsung, dia adalah seorang pembohong. itu Judgeku padanya. dia yang kulihat di Facebook sangat jauh berbeda dengan kenyataannya. Dia tidak manis tapi tampan. Dan seperti yang kubilang tadi, muka seorang pembohong dan playboy.
Dia terus mendesakku untuk memberikan jawaban hari itu juga. lama aku mempertimbangkan, akhirnya ku terima dia tapi dengan banyak syarat. Entah dasar apa aku menerimanya. Tapi mungkin juga, aku butuh seseorang untuk mengisi hari-hariku. memberi warna baru di dalamnya. Hari itu kami resmi jadian. Syarat yang ku ajukan, intinya, Aku mau pacaran yang Islami. Dia menyanggupi itu. Alhamdulillah. Hal ini mampu membuatku seperti orang gila yang tiap malam senyum-senyum sendiri. Dia menguasai pikiranku. tiap hari selalu kunantkan sms dan telefonnya. Rasa itu mulai tumbuh dalam hatiku. Tapi itu hanya berjalan beberapa hari saja. semakin hari, sifat aslinya keluar. Dia selalu menuntut untuk melakukan hal-hal yang tidak kusukai. Dan sekarang 7 hari sudah kami menjalani ini, hubungan kami mulai merenggang karena masalah yang menurutku sepele. Dia bertanya apakah aku percaya padanya. Dan terus terang saja, tidak. aku jujur padanya, dan dia langsung marah. Inginku, kalau aku belum bisa percaya padanya, mauku dia berusaha untuk membuatku percaya padanya.
Hhu! aku tidak tau lagi mau apa. Aku hanya akan melakukan hal yang seharusnya aku lakukan.


ini dia nih, si Mr. Chocochips!

Iiiish! I wanna Jitak U!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar