Selasa, 15 Desember 2009

THE L@ST MESSAGE


PART 1

Harry sangat bahagia menerima surat dari Cherry sang kekasih hati. Surat itu adalah yang pertama Cherry berikan setelah beberapa tahun di luar negeri untuk melanjutkan studinya, meninggalkan rasa kekecewaan dan kesedihan untuk Harry. Namun Harry tak tahu bahwa surat pertama itu akan menjadi surat yang terakhir untuknya…
***
"Harry….!! Ada surat untukmu!" panggil mama Harry setelah menerima surat dari tukang pos. Harry tak menghiraukan panggilan itu, mungkin dia pikir surat itu tak penting-penting amat.
"dari Cherry!!" mamanya kembali teriak. Mendengar nama yang sudah tak asing baginya disebutkan, Harry yang seharian mengurung diri dikamar sontak berlari keluar menghampiri mamanya dengan perasaan yang berbunga-bunga.
"suratnya mana ma?" tanya Harry setelah tiba dihadapan mamanya.
"ada di atas meja..." tanpa pikir panjang Harry menuju meja. Setelah surat itu berada di genggamannya, jantungnya berdegup dia membayangkan kata-kata rindu yang tertulis indah di dalam surat itu. Di sudut bawah amplop surat berwarna merah muda itu tertulis ’from Cherry’. Harry tersenyum menyebutkan nama yang tertera di surat itu. Perlahan dia membuka surat itu kemudian membacanya dengan lembut.
Dear Harry...
tinggal disini sangat menyenangkan namun tak semenyenangkan jikalau kau
ada disini bersamaku.
Walaupun raga ini disini namun hatiku tetap dan akan selalu ada padamu.
Aku rindu kamu Harry...
Kerinduan yang lama terpendam inilah yang membawaku untuk kembali padamu
Besok aku akan datang untukmu...
Tunggu aku di taman
Bawakan aku seikat mawar merah muda
Dan ingat
Jangan pergi sebelum aku datang...
with Lov3,
Cherry…
Senyum mengembang di wajahnya.
"aku akan menunggumu Cherry, membawakanmu mawar yang kamu inginkan. Aku tidak akan pulang sebelum aku bisa memeluk tubuhmu… tidak akan." Janji Harry pada dirinya sendiri.
***
15.30
Dengan pakaian yang rapi Harry siap untuk ke taman tempat pertemuan yang diminta Cherry. Seikat mawar merah muda digenggamnya. Harry berangkat dengan perasaan yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata. Tak cukup 10 menit, Harry sudah tiba di taman. Dia memilih untuk menunggu Cherry di jembatan yang terletak di tengah taman. Dia sudah membayangkan saat-saat pertemuan antara mereka setelah bertahun-tahun tak bertatap muka, bahagia dan mengharukan pastinya.
16.30
Sudah sejam Harry menunggu namun Cherry belum juga tampak batang hidungnya. Walaupun begitu senyum Harry tak pernah hilang dari wajahnya.
18.00
Taman mulai menyepi, mawar yang digenggamnya juga mulai layu, senjapun kini menyelimuti langit yang tadinya biru tapi Cherry belum juga datang. Harry mulai khawatir namun dengan sabar dia tetap menunggu, menunggu, dan menunggu.
***
"berita terkini, pesawat tujuan Australia-indonesia mengalami kecelakaan, pesawat tersebut meledak diudara, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut namun dapat dipastikan penumpang tidak ada yang selamat...." berita kali ini membuat mama Harry shock.
"ya Tuhan... Cherry!!" mama Harry terisak. Dia sangat sayang pada Cherry, mereka sangat dekat karena hampir setiap hari sebelum Cherry pindah, Cherry selalu datang ke rumah Harry membantu mama Harry di dapur ataupun menemaninya belanja.
"ini tidak mungkin terjadi...! Harry..." ia langsung teringat oleh Harry kemudian berusaha menghubunginya namun handphone Harry tak bisa dihubungi, mama Harry mulai panik.
***
Tanpa menghilangkan senyum di wajahnya, Harry menengok jam yang melingkar di tangannya.
pukul 20.00 itulah yang ditunjukkan jam tangannya saat itu dan Harry masih tak beranjak dari taman. Harrypun terus menunggu Cherry, dia tidak tahu kalau Cherry yang sangat dia sayangi dan kasihi telah menghadap Sang Pencipta. Mendung menyelimuti langit malam itu, bintang-bintang tak berkelipan, bulanpun tak memancarkan cahayanya, mungkin mereka ikut bersedih atas kematian seorang gadis yang manis dan baik hati. Beberapa menit kemudian titik-titik air mulai turun dari langit dan semakin lebat. Harry segera mencari perlindungan. Udara semakin dingin menusuk hingga ke tulang-tulang Harry namun Harry enggan untuk meninggalkan taman.
"Cherry... kamu dimana?" batinnya.
Dan akhirnya Harry memutuskan untuk pulang tapi akan menunggunya lagi besok.
Setelah sampai dirumah, dia menemukan mamanya sedang menangis di depan TV.
"ma... mama kenapa?" tanyanya lembut sembari duduk di samping mamanya. Tak ada jawaban dari mamanya, Harrypun mencoba melihat apa yang sedang ditonton mamanya yang membuat mamanya terisak. Setelah beberapa menit menyimak, mata Harry membelalak dia langsung down.

"nggak mungkin! Ini semua bohong! Nggak mungkin Cherry.... nggak! Berita ini salah!!" Harry tidak bisa terima Cherry meninggal.
"Harry... berita ini nggak salah, kamu harus bisa terima ini semua sayang..."
"NGGAK!!" teriaknya kemudian masuk ke kamarnya.
***
Bayangan tentang kenangan-kenangan manis yang telah Harry lalui bersama Cherry terus terlintas dipikirannya. Dadanya sesak seakan kehilangan separuh dari jiwanya, hatinya menangis. Kini Jam menunjukkan pukul 15.30, Harry segera bersiap untuk berangkat ke taman.
"aku tidak percaya dengan semua berita itu, aku yakin kamu akan datang menemuiku Cherry... aku sudah berjanji akan terus menunggumu sampai aku bisa memelukmu, sampai aku bisa melihat senyum manismu dan akan aku lakukan itu...!"
Dan begitulah seterusnya, setiap hari Harry terus menunggu Cherry di taman, membawa seikat mawar merah muda yang segar dan wangi seperti yang diminta Cherry. Dengan senyum yang terus terpampang diwajahnya –tapi senyuman itu merupakan tangisan hati Harry- Harry dengan sabar menunggu kedatangan Cherry sang pujaan hati walaupun itu hanyalah impian yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.

To be continue...



By
NURUL MY

...ALONE...



MATAHARI SEAKAN TAK BERPIHAK PADAKU
TAK PERNAH TERSENTUH SINARNYA
KU SELALU DALAM GELAP
PELANGI PUN TAK MENYERTAIKU
HARI-HARI KELABU.
TANPA WARNA.
HITAM DAN PUTIH. HANYA ITU.
MEREKA DISEKELILINGKU
TERTAWA SENDIRI.
MENANGIS SENDIRI.
BAGAI DI DUNIA YANG BERBEDA
TERBATASI OLEH RUANG DAN WAKTU
BAHAGIAKU ADALAH BAHAGIAKU
SEDIHKU PUN ADALAH SEDIHKU
SEDIKITPUN MATAHARI ENGGAN MENYINARIKU
ENGGAN MENGANGKATKU DARI GULITA
PELANGI, TAK PERNAHKAH TERPIKIR OLEHMU
MEMBERI SEDIKIT WARNA UNTUK HIDUPKU
HIDUPKU YANG KELAM. WALAU SEDIKIT??



...NURUL MY...

Kamis, 03 Desember 2009

SAJAK RINDU


purnama sembunyi dibalik awan
enggan meampakkan keindahan dirinya
garis horizontal serta gumpalan-gumpalan awan kecil
membentuk lukisan cakrawala
sinarnya membingkai langit malam
bagai ribuan berlian bertaburan
saat pantulan sinarnya menyentuh air laut
dalam kesunyian malam
ku kirim rangkaian sajak rindu
oleh angin yang yang berhembus
membawanya jauh
melewati samudera-samudera dunia
tanpa batas. Terus terbang
hingga kau rasakan
hingga kau dengar
panggilan hati ini
untuk bisa memeluk jiwamu........


...Nurul MY....


Senin, 24 Agustus 2009

Unique Picture

Hai.. hai..
Ene blog aQ yank palink isi na uma gambar ma tulisan2 nga jelas gimna gituch..
^_^

Tapi inti na,aQ bkn blog ene bwt ngesave mua gambar2 yank ud aQ dapat d mn aj..

And slamat nikmatin gambar2 na yach..
^_^