Assalamualaikum... ^^
Fellas! Dinding Kata
Pelita edisi pertama sudah terbit! Yuhuuu \^,^/ senang sekali rasanya...
Wait, yang saya maksud
‘Pelita’ disini bukan lampu yang terbuat dari kaleng susu bekas dan yang
asapnya bisa menghitamkan lubang hidung itu loh yaa...
Pelita. Penggiat
Literasi Sastra itulah kepanjangannya. Sebuah komunitas pencinta sastra yang
bergerak dalam menekuni dan menguliti sastra. Yang diketuai oleh Hamiruddin
alias Amy, sekertaris saya sendiri, Nurhalimah sebagai bendahara, dan Alwia
sebagai anggota. Yup! Kami masih dalam skala kecil, tapi kami berusaha untuk
melakukan hal besar dan menghasilkan karya yang besar pula. From zero to
hero. From nothing to something. Kami meyakini itu.
Kegiatan kami adalah
berdiskusi. Mendiskusikan tentang berbagai hal yang sedang booming di
masyarakat dan juga bedah buku. Kami pilih satu topik kemudian menelanjanginya.
Dan setelah berdiskusi panjang lebar, kami akan menulis hasil diskusi kami
dalam bentuk sebuah tulisan kemudian kami kemas menjadi sebuah Dinding Kata.
Ini adalah Dinding Kata
edisi pertama. Topiknya adalah Twitter Pak SBY, presiden kita.
Kami menempatkan kolom
komentar pada Dinding Kata kami agar teman-teman yang lain juga bisa berpartisipasi
dalam memberikan tanggapan tentang topik yang kami angkat. Seperti yang kalian
lihat di atas, responnya baik sekali. Banyak yang komen! Haha
The crew (without kk Amy)
So, what ‘bout you
guys? Tentang twitter pak SBY...
Ahh hampir lupa. Guys,
hari ini bertepatan dengan AMARAH (April Makassar Berdarah). Tentang tragedi
kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di kampus kami,
Universitas Muslim Indonesia, 17 tahun yang lalu (24 April 1996). Tiap tahun
kampus kami memperingatinya demi mengenang kembali para korban.
Untuk kronologis dan kisah lengkapnya, minta
tolong sama Oom google saja, pasti di bantu. Hehe
Sekian, see ya
Maniz....
Wassalam