Ia adalah seorang wanita tangguh dan perkasa. Pekerja keras dan memiliki tawa yang riang.
Ia, yang hari ini, 23 tahun lalu, mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan seorang anak.
Seorang anak perempuan yang ia wariskan kecantikannya. Kata Bapak.
Seorang anak perempuan yang hingga kini belum bisa berbuat apa-apa untuknya, namun selalu ia banggakan.
Seorang anak perempuan yang kadang memperlakukannya kurang baik.
Seorang anak perempuan yang meski sering membangkang, masih ia kasihi.
Mak...
Untuk membuatku merasakan indahnya dunia, Terima kasih :')
Aku akan berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik lagi.
*Melalui tiap sujud dan tatapan penuh kasih dari balik punggungnya, ucapan terima kasih ini aku haturkan*
Minggu, 13 September 2015
Sabtu, 23 Mei 2015
I'm A bad girl
Izinkan aku membalas selipanmu
disini.
Terharu. Adalah hal pertama yang
aku rasakan saat membacanya.
Menjadikan aku sebagai pilihan
rasamu sungguh kehormatan bagiku, hey kau.
Andai rasa bisa kuperintah untuk
memilih kepada siapa ia jatuh, mungkin akan lebih baik.
Rasaku milik Tuhanku, aku tak
tahu kapan Dia akan membuatnya menuju padamu.
Aku tak mungkin memintamu
menunggu saat aku masih ragu untuk datang.
Jadi, bolehkah aku mengajukan
permintaan yang –aku tahu- egois? Mungkin kejam.
Jangan mencintaiku.
Aku tahu –dengan jelas- aku tak
punya hak untuk melarangmu. Katakan saja aku perempuan jahat. Tapi kau tahu? Kau
berhak bahagia. Karena aku kenal rasanya mencinta sendirian.
Itu saja.
PS : Aku menyimpannya dengan
sangat indah. Kelak akan kukeluarkan jika ada anak kecil bertanya bagaimana
rupa cinta yang tulus.
Untukmu,
lelaki yang menyebut dirinya pemalu dan
pengecut.
Terima kasih telah menjadi
berani dan jujur.
Maafkan pula kebodohanku.
Langganan:
Postingan (Atom)