Minggu, 07 Desember 2014

Tentang Menunggu-mu


Menunggu I :
Masih tertanam jelas diingatanku,
dengan teh manis yang tinggal separuh, 
dengan cerita yang tak habis kubaca,
pada sore yang abu-abu hari itu,
pada bising yang mengganggu,
dan pada tiga kursi kosong yang menemaniku menunggumu.
Aku pergi.

Menunggu II :
Masih disini.
Phoenam, tak akan hilang nama itu dariku.
Hanya seperti kemarin.
Teh manis. Buku. Penghuni hati yang berpesta.
Dan seperti menunggu kemarin pun,
aku pergi.
Tapi kali ini bersama hujan.
Dari langit dan dari mataku.

Menunggu III :
Aroma tanah basah sisa guyuran hujan kemarin.
Matahari yang bersinar lembut.
Riak tenang air danau.

19 putaran, 371 langkah.
Kau datang.
Aku bahagia. 
Aku yakin merasa bahagia. 
Tapi di dalam hatiku,
Sesuatu mendesak, memaksa untuk keluar.
Lelah membendung, kubiarkan ia keluar mengalir.
Di dalam hati.

 Namun,
Seperti sebelum-sebelumnya, menunggumu selalu menyenangkan.
Aku suka saat ada ratusan kupu-kupu berterbangan didalam perutku.
Aku suka gemuruh didadaku.
Aku suka menunggumu. Selalu.
Tapi aku harus berhenti.
Because you asked me to.
:')

1 komentar: