Minggu, 24 November 2013

My Hero

[from DaWorldInManyWays]

Aku ingin berkisah sedikit tentang seorang lelaki. Cinta pertamaku.
Ia adalah lelaki termanis dan ter-romantis yang pernah kutemui selama hidupku. Aku belajar banyak hal darinya.
Dari matanya aku belajar memaknai kata ikhlas dan jujur.
Dari senyumnya aku belajar arti kata tulus. Ah aku selalu suka senyumnya. Manis.
Ia yang mengenalkanku keindahan dalam kesederhanaan.
Saat aku terjatuh, ia tidak akan menawarkan tangannya untuk menolongku Tapi mengajariku cara untuk bangkit.
“Kekhawatiranmu selalu lebih besar dari kenyataannya nanti.” Katanya suatu ketika, saat aku ragu untuk melangkah maju sendirian. Menempuh jalan yang tidak aku tahu rutenya, tanpanya.
Ia pula yang mengajariku tentang pengertian. Pengertian bahwa hidup itu kejam tapi anugerah yang harus selalu disyukuri.
Setiap aku melihatnya, maka bertambahlah cintaku kepada Allah.
Aku sangat mencintainya, begitupun dirinya. Tapi ia juga mencintai wanita lain. Wanita yang sekarang dengan bangga aku panggil “ Ibu “. Yah, lelaki itu Ayahku.
Ah benar, ia juga seorang yang cengeng. Semoga ia tidak menangis membaca ini.


***

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

Kepada Pak Yasin, Guru kehidupanku.
Kepada Guru-guruku tercinta.
Kepada Guru-guru di Indonesia.
Terima kasih telah menjadi pahlawan kami. Kalian semua luar biasa.

Selamat Hari Guru Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar