Sabtu, 23 November 2013

Bookstore

Akhir pekan kali ini, aku memutuskan untuk berkunjung ke toko buku. Memutuskan untuk menjelajah sekaligus mengisi amunisi disana. Awalnya hanya berniat untuk sekedar datang. Mengelilinginya, menikmati aroma buku-buku yang manis dengan backsound lagu-lagu romantis. Membaca-baca sinopsis dan memasukkannya ke book-wishlist-ku. Itu rencananya. TAPI Tuhan berkehendak lain. Aku langsung loncat-loncat dan tersenyum sendiri saat melihat buku ‘Open your heart follow your Prophet’ berdiri dengan unyu-nya di salah satu rak buku. Buku itu sudah lama masuk ke daftar pencarianku tapi aku tidak menemukannya di toko buku-toko buku yang sudah aku datangi. Dan akhirnya, Dilema. Demi menimbang-nimbang antara beli atau tidak –mengingat budgetku yang sedang labil- aku kembali berkeliling, berharap semoga mendapat keputusan yang baik untukku, untuk si buku, dan kantongku.
***
Setelah berjam-jam mengitari toko buku, membaca synopsis satu demi satu, dari rak satu ke rak yang lain, aku merasa ada yang ganjal. Ada sepasang mata yang sedang mengawasi gerak gerikku dari kejauhan. Kucari sumber tatapan yang membuat panas punggungku itu. Cowok! Dan berseragam. Ah ternyata karyawan toko buku. Aku langsung sadar diri dan tahu masalahnya. Sudah 5 jam aku disini dan hanya mondar mandir tidak jelas. Dia menghampiriku yang sedang –pura-pura- membaca, perlahan. Aku beralih ke rak sebelah. Menghindar. Dia mengikuti. Sial! Sebelum dia angkat bicara, sebelum kata-kata keluar dari mulutnya, sebelum dia mengusirku dengan tidak terhormat dari sini…
“Ini weekend…” Sergahku.
“Dan aku jomblo...” Lanjutku sambil menatap mata karyawan itu. 'Izinkan aku tinggal lebih lama disini' pesan yang aku siratkan lewat tatapanku. Memelas. Karyawan itu terpaku dengan mulut yang berbentuk ‘O’. Kemudian, entah karyawan itu bisa menangkap maksud tatapanku barusan atau dewi fortuna memang sedang memihak padaku, dia mengangguk lalu meninggalkanku sambil menatap lekat-lekat. “Kasihan” arti tatapan itu.
***

Dan tentu saja, adegan diatas itu TIDAK NYATA. Adegan itu hanya diciptakan oleh isi kepalaku yang tidak berbobot dan memang suka ngeyel. Kenyataannya adalah aku pulang dengan mengantongi beberapa inspirasi dan juga menenteng kantongan berisi buku ‘Open your heart follow your Prophet’ dan satu buku lagi berjudul ‘Kata Hati’ sambil tersenyum. Senyum nanggung sebenarnya. Jadi, kesimpulan hari ini adalah Bookstore itu salah satu surga dunia sekaligus neraka juga. iya! Tidak ada yang lebih menyenangkan bagiku selain berada di antara ribuan buku yang tersusun rapi di rak-raknya. Berkeliling sambil menyesap aroma bukunya. TAPI 'keinginan' untuk menyandera buku-buku bagus yang tidak berbanding lurus dengan 'isi kantong', hanya akan me-NYESSEK-an hati nurani jiwa dan raga. Titik. Sekian. Salam.

My pleasure -Books

*membeli Buku adalah sesuatu yang tidak pernah aku sesali*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar